Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Minggu, 27 Juli 2008

ingin jadi penulis

Penulis. Begitu keyakinan yang saya tanamkan dalam hati untuk menjawab, apa cita-citamu? Ya, penulis. Kenapa penulis? Entahlah. Yang pasti, sejak kecil saya lebih menyukai pelajaran Bahasa Indonesia. Juga suka menulis buku harian saat Aliyah. Dan setelah kuliah, saya (baru) tahu bahwa gema dan efek tulisan dapat jauh lebih dahsyat ketimbang aksi demonstrasi yang belum tentu didengar apalagi ditanggapi. Karenanya, bagi saya yang tidak suka dengan kekerasan fisik, hanya tulisan salah satu cara yang dapat saya pergunakan untuk menyumbang ide. Namun untuk sampai pada tahap bisa menulis, ternyata dibutuhkan banyak waktu, energi, pikiran serta materi yang cukup banyak. Dan ini saya alami sendiri.

Saya sudah sering mengikuti diskusi-diskusi yang diadakan komunitas-kounitas yang konsen di bidang tulis-menulis. Diskusi yang diisi oleh bermacam-macam pembicara mulai dari penulis lokal sampai nasional yang karya-karyanya memenuhi halaman-halaman koran dan majalah. Bahkan saya sempat mengikuti kelas menulis di Rumah Dunia, sebuah kelas yang dibuka untuk siapa saja yang mau belajar menulis (fiksi dan jurnaslitik gratis). Walaupun sebenarnya baru tiga tahun terakhir ini saya berkonsentrasi membentuk diri agar sampai pada cita-cita menjadi penulis. Selain diskusi, saya juga kerap kali membaca buku-buku, makalah-makalah, yang membahas teori serta cara menulis yang baik, sampai tips-tips agar tulisan dapat diterbitkan di media massa.

Namun rasanya, apa yang selama ini telah saya lakukan untuk menggapai cita-cita menjadi seorang penulis belum juga membuahkan hasil. Apa yang salah? Saya sendiri tak tahu. Mengapa saya tertarik mengikuti pelatihan ini salah satunya karena ingin mencari dan terus mencari hingga saya tahu kelemahan dalam tulisan saya (terutama artikel), sehingga saya tahu apa yang harus saya lakukan agar tulisan saya lebih berkualitas dan tentu saja agar berada pada level yang saya inginkan; penulis (nasional).

Semoga keinginan terdalam ini menjadi kenyataan. Amin.



Tidak ada komentar: